Senin, 23 September 2019

Blue Temple and White Temple at Chiang Rai

Edisi Weekend ~~~

"Teaching Experience in Primary"

Diminggu ke dua ini, adalah hari dimana kami melaksanakan tugas mengajar setelah observasi kelas diminggu-minggu sebelumnya, dan saya mendapatkan tugas untuk mengajar di primary 3.
Ketika dihadapkan untuk mengajar anak SD tentu ini adalah sesuatu yang menarik dan sangat menantang bagi saya. Apalagi saya belum memiliki banyak pengalaman mengajar, butuh waktu serta tenaga untuk bisa beradaptasi. Karena kita tahu sendiri, siswa SD adalah mereka yang usianya masih sekitar 6-11 tahunan, usia yang senang-senangnya bermain. Jelas ini membuat saya harus kerja lebih dan menerapkan berbagai strategi dalam mengajar, tapi syukurnya dalam prosesnya ada banyak guru yang membantu disini.

Awalnya gugup tapi setelah menjalani rupanya tidak sesulit itu, anak-anak disini sangat ramah. Mereka mudah paham dengan apa yang saya ajarkan , mudah berbaur dengan orang baru, serta sangat sopan. 
ooh iyaa, materi yang saya bawakan kali ini yaitu tentang Environtmental Changes, materi ini berkaitan dengan basic keilmuan saya di kampus yaitu Geografi ...







Minggu, 22 April 2018

Pengalaman Mengikuti Program SEA TEACHER EXCHANGE BATCH 5Th


Nama saya Rahmi Haliyanti Haisi, seorang anak perempuan berusia 21tahun kala itu. Saya berasal dari sebuah kampung kecil tepatnya di kolonodale, Kabupaten Morowali Utara. Tulisan ini saya buat sebagai wujud rasa syukur saya kepada Tuhan,keluarga, sahabat, Dosen dan universitas tadulako tempat saya menimba ilmu. Awalnya saya tidak pernah membayangkan ataupun punya harapan besar untuk bisa keluar Negeri karena merupakan hal yang mustahil bagi saya untuk bisa seperti itu, meskipun di bayangkan saya pun pasti merasa takut duluan, sebab saya belum pernah naik pesawat dan sama sekali belum pernah bepergian sejauh-jauhnya dari orang tua. Namun Tuhan sudah berkehendak maka terwujudlah hal itu. Singkat cerita, Universitas Tadulako mengadakan suatu program pertukaran pelajar yang dikhususkan untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang akan praktek mengajar dalam kurun waktu satu bulan di negara-negara kawasan asia tenggara nama programnya adalah SEAMEO. 

SEAMEO adalah singkatan dari South Asean Minister Education Organization. Organisasi yang dibentuk oleh seluruh Menteri Pendidikan yang ada dinegara-negara ASEAN. SEAMEO berdiri pada tahun 1965 dengan tujuan untuk membangun kerja sama dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada wilayah tersebut. Mendengar kegiatan ini, sebagai mahasiswa yang selalu ingin berkembang didunia kampus saya pun mencobanya dengan tujuan awal hanya untuk melatih kemampuan saya dalam berbahasa inggris mengingat program ini adalah program internasional dan saya sangat senang dengan mata kuliah bahasa inggris.
Pada tahap awal pihak koordinator menjaring nama-nama peserta melalui masing-masing program studi, nama saya masuk dalam daftar karena dari awal memang hanya ingin mencoba dan kepo tentang program ini, urusan lolos atau tidaknya saya tidak ambil pusing ,,,
Alhasil saya menjadi salah satu mahasiswa perwakilan Prodi Geografi yang ikut seleksi, mengapa satu-satunya? sebab teman teman saya tidak ada yang berminat (mungkin karena mereka tidak tertarik dengan syarat yang mewajibkan pesertanya harus berbahasa inggris). Masih teringat jelas, saya mengikuti seleksi kegiatan ini di gedung international office universitas tadulako, rasa minder menghantui kepala melihat peserta lain yang kebanyakan berasal dari prodi bahasa Inggris yang mana mereka pasti sudah jago dalam urusan Speaking English Leanguage. 
Ketika masuk diruang interview, alhamdulillah saya paham dan mampu menjawab beberapa pertanyaan dari panitia, yang paling membekas adalah ketika professor marsetyo bertanya, kenapa saya ingin ke thailand? Kenapa tidak ke timor leste saja ? itu kan termasuk kawasan asia juga sambil tertawa didalam ruangan, saya pun ikut tertawa karena hanya itu yang bisa saya lakukan hahhaha

Kegiatan penjaringan yang dilakukan pihak panitia Universitas Tadulako sebagai Sending University dan Host University boleh dibilang cukup ketat, mereka melakukan beberapa test seperti interview,dan juga praktek mengajar demi melihat kemampuan yang kami miliki. Pada Tahap interview, saya dinyatakan lolos. Kemudian saya harus menjalani tahapan ke dua dari proses penjaringan yaitu praktek mengajar didepan juri, saya berusaha belajar dan berbuat yang terbaik sebelum hari H, meskipun beberapa kejadian tak mengenakkan hati menimpa saya pada pelaksanaan tes, saat tampil salah seorang juri mengintruksikan untuk berhenti mengajar dengan alasan yang saya sebenarnya masih bingung apa sebab musababnya , finally saya hanya bisa bersabar karena hal tersebut adalah hak dari para juri. Hari yang dinanti pun tiba, saya dinyatakan lolos menjadi salah seorang Delegasi. Perasaan senang dan bangga, Namun cobaan masih datang menghampiri dan kali ini benar-benar membuat down. Pihak universitas penerima sama sekali belum mengkonfirmasi penerimaan mereka terhadap kami, dan the point is, apabila mereka tidak kunjung mengkonfirmasi kami dinyatakan gagal berangkat. (so sad) Setelah beberapa minggu menunggu, akhirnya pihak penerima mengabarkan bahwa siap menerima kami diuniversitas mereka sekaligus meminta maaf karena keterlambatan merespond kedatangan kami dikarenakan mereka melaksanakan kunjungan ke negara lain. Pihak Universitas Tadulako pun mengatur keberangkatan kami mulai dari passport,asuransi dan dokumen pendukung lain hingga acara pelepasan oleh Dekan FKIP Universitas Tadulako.

                             (Foto Bersama Kepala International Office, Coordinator Project Seameo di Universitas Tadulako)

Well tibalah saat yang dinantikan, yaitu berangkat ke Thailand dengan keberangkatan awal dari kota Palu-Makassar-Jakarta-Bangkok-Chiang Rai, sangat terharu dan senang yang teramat sangat sebab ini kali pertama saya keluar dari “Comfort Zone” .... Ohh iya, saya tidak sendirian, Ke empat partner saya telah duluan berangkat ke Philippina dan tersisa kami berdua, Rahmi Haliyanti dan Aulia Rachmania Mahasiswa Delegasi asal Universitas Tadulako.
To be continued~~~~
 

Jumat, 09 Februari 2018

CRPAO Red Cross and Scout


Holla :)
Hari ini di CRPAOS, kami memiliki kesempatan untuk mengikuti Pramuka serta Merayakan Red Cross Day. Here we do a lot of activities such as making handicrafts and 
also students do drama for entertaint staff and teacher.



Their performance is very cool, I am very entertained and hope all of the students can express themselves through the activities such as those held by CRPAO School .




Jumat, 02 Februari 2018

OPENING CEREMONY at Chiang Rai Rajabhat University



Hallo Readers :)
Jadi ini adalah hari ke-dua berada di Chiang Rai Province di CRRU (Chiang Rai Rajabhat University) saya akan bercerita sedikit mengenai atmosfir di lingkungan terbaru ini, Di tempat ini, kami disambut dengan baik, mereka warga Thailand khususnya orang-orang Chiang Rai sangatlah ramah dengan orang baru. Banyak yang menanyakan darimana kami berasal tentunya dengan bangga menyebut nama Indonesia, sebab kami bukan lagi membawa nama Sulawesi tetapi nama Indonesia dan Rektor selalu mengingatkan bahwa kami harus selalu menjaga nama baik Negara juga Almamater.
Opening Ceremony hari ini dirangkaikan dengan penyambutan seluruh delegasi asal Indonesia dan Phillipines, dilakukan oleh Rektor dan Staff pihak CRRU.


Sebagai Host University Pihak CRRU sangat baik, mereka menerima, menjamu,serta melayani kami dengan sangat baik. Mereka menyiapkan akomodasi, transportasi dan hal-hal yang lain yang kami butuhkan. Tak Lupa mereka memperkenalkan Kampus mereka pada seluruh delegasi dan apa saja yang saya lihat dilingkungan akademis mereka membuat saya terkagum-kagum.

Disini kami mendapatkan nama yang baru dari Rektor CRRU. Saya diberikan nama Gan'da yang artinya kasih sayang. 

                                    (Foto bersama mahasiswa CRRU yang melaksanakan Pensi)
                                                  (Kampus Chiang Rai Rajabhat University)

                                                  (All Delegation from Indonesia&Philipphines)  

Kegiatan Pembukaan pada hari ini sekaligus menentukan tempat kami akan mengajar. Selain para Delegasi, turut hadir kepala-kepala Sekolah yang akan menerima kami nantinya disekolah yang mereka kelola, berada diantara orang-orang ini adalah suatu hal yang mengesankan, sebab banyak orang-orang baru yang saya temui yang merupakan orang-orang terpilih dari universitas mereka masing-masing.
Setelah puas berjalan-jalan di lingkungan CRRU, kami dituntun kembali keruangan IO CRRU untuk rapat sekaligus penentuan lokasi PPL. Saya dan ke empat teman lainnya yaitu Angelica(Philipinnes), Tiaz(Bandung), Tivanni (Padang) and Me (Palu) mendapatkan tugas mengajar di Chiang Rai Provincial Administrative Organization School. 
                                                    (Foto bersama Pimpinan Sekolah CRPAO)

Well Let me introduce you about CRPAO School :)



CRPAO School is a good school, very interesting. All the staff, teachers and students are very friendly. They are kind and polite. For the very first time, entering this school I was amazed by their culture. One example, the students removing shoes when going into the room, the shoes they were stacked very neatly.
This school is very concerned about cleanliness that is why they always become an example for other schools in Chiang Rai, then we do the observations in each class. Learning this school using thingking tool method. This time, we stay at the dorm, that is behind of the CRPAO school. we lived with other students who staying in the dorm. Their daily routine is to go to school, learn and also exercise. The school have excellent sports facilities, ranging from fitness room, mini ball stadium, and swimming pool are available. In this school, English lesson is available in kindergarten and primary with the concept of low cost-high quality supporting the demands of an english education program providing high quality foreign and native speaking english teachers.


CRPAO scool commited to nurture their students. Helping them build the kinds of skills that lead to success both today and in their future, like collaborating well with others, perspective taking, resolving conflicts, taking healthy risks, articulating needs and recognizing others, need, and having confidence. The curriculum focuses heavily on preparing students to communicate in foreign leanguages. This allows them to participate effectively on a global level, while still understanding the importance of loving and actively preserving Thai culture.

Blue Temple and White Temple at Chiang Rai

Edisi Weekend ~~~